Buatku mamah
adalah sosok perempuan kuat, hebat dan tangguh. Perjalanan hidupnya yang penuh
liku dan airmata, tidak pernah membuat mamah hadir menjadi sosok yang rapuh,
lemah dan putus asa. Sebaliknya, semakin berat dan sulitnya cobaan yang
dihadapi, mamah selalu menghadapinya dengan sikap optimis dan percaya diri yang
tinggi.
Keputusan Yang Menyakitkan
Hubungan
antara ibu dan anak yang aku lalui pernah ada dalam masa yang kurang harmonis. Semua
berawal saat akhirnya orangtuaku berpisah. Sebuah keputusan yang sulit diterima
sebagai seorang anak saat itu. Ternyata hidup bersama selama 20 tahun tidak
menjadi jaminan akan langgengnya sebuah pernikahan.
Bagiku,
saat itu sosok mamah adalah sosok yang paling egois karena keputusannya untuk
keukeuh berpisah dengan papah. Tidak ada penjelasan yang benar-benar bisa
diterima oleh nalarku saat itu, yang menjadi alasan hubungan dengan mamah agak
sedikit renggang. Karena tidak mudah bagi seorang anak usia 16 tahun, memandang sebuah perpisahan adalah sebuah
keputusan terbaik dari sebuah hubungan yang tak lagi harmonis. Pokoknya, masa
itu adalah masa yang paling menyebalkan. Orangtua berpisah, dan hidup terpisah
dari keduanya karena sejak kelas 1 SMA memang sudah tinggal dengan kerabat.
Lengkap sudah rasanya penderitaanku saat itu.
Memang
perlu waktu yang tidak sebentar untuk
bisa benar-benar menerima perpisahan kedua orangtuaku dengan lapang dada. Anak
mana sih, yang ingin orangtuanya berpisah?. Inginnya punya keluarga ideal, ada
mamah dan papah. Tapi kadang hidup berjalan tidak seperti yang kita harapkan.
Disisi lain aku bersyukur, walau hidup terpisah dengan mamah saat itu, aku
tinggal ditengah keluarga kerabat yang selalu menasehati dan memberi semangat agar
bisa bersikap dewasa dalam menghadapi perpisahan ini.
Kasih Sayang Mamah Sepanjang
Masa
Kalau
ada yang mengatakan kasih sayang ibu sepanjang jalan, itu tak terbantahkan. Dan
aku telah merasakannya. Karena memang tidak ada yang berubah sebelum atau setelah
perpisahan terjadi. Mamah adalah tetap mamah yang amat sangat menyayangi
anak-anaknya. Perhatian dan kasih sayang mamah tidak berkurang sedikit pun.
Aku baru
menyadari, bahwa orang yang paling tulus dan ikhlas menyayangi aku itu hanya
mamah, tak ada yang lain. Orang yang paling bisa menerima dan memaklumi kekurangan
dan kejelekan aku, hanya mamah. Orang
yang selalu bisa memaafkan salahku, hanya mamah. Orang yang selalu mengingatkanku
untuk jangan pernah meninggalkan sholat 5 waktu, ya, hanya mamah. Orang yang
paling banyak mendoakanku disepanjang malamnya, hanya mamah. Orang yang paling
enak ngerik saat aku masuk angin, hanya mamah. Orang yang pertama
menginspirasiku untuk berhijab, ya, mamah.
Mamah yang
selalu ingin memberi dan menyenangkan anak-anaknya, padahal anak-anaknya bukan
lagi tanggung jawab mamah karena semua sudah menikah. Mamah yang tidak mau
merepotkan dan menyusahkan anak-anaknya, malah anak-anaknya yang selalu
merepotkan mamah. Memintanya datang ke Bogor untuk menemani cucu-cucunya, bukan
malah menjemputnya ke rumah mamah di Sukabumi. Mamah yang selalu ingat
ulangtahun anak-anaknya, dan selalu memberi hadiah. Mamah yang selalu ingat
makanan kesukaan cucu dan menantunya. Mamah yang rela berpanas-panas
didalam angkutan umum dari Sukabumi,
dengan bawaan yang banyak, hanya untuk ketemu dengan cucu-cucunya.
Mamah yang
selalu optimis dalam hidupnya, mamah yang selalu positif thingking dalam memandang setiap persoalan hidupnya. Ada
Allah bersama mamah, itulah kata-kata yang selalu mamah ucapkan. Mamah yang
tidak pernah mengeluh akan penyakit diabetes yang terus menggerogoti tubuhnya.
Bahkan dalam sakitnya pun mamah masih bisa wara-wiri Sukabumi-Bogor. Mamah yang
pintar mengaji. Mamah yang tak pernah
meninggalkan sholatnya walau dalam keadaan sakit. Mamah yang rajin, apik, bersih dan resik. Pokoknya,
mamahku is the Best.
Selamat Hari Ibu Untuk Mamah
Tercinta...
Bagaimana aku
bisa membalas semua keikhlasan dan ketulusanmu dalam mendidik dan mengurus aku
sejak kecil hingga besar?. Bagaimana aku harus mengganti keringatmu yang telah menetes
saat mengurus cucu dan membantu urusan rumahtanggku?. Emas atau berlian
sekalipun, rasanya tak mampu mengganti tetesan keringatmu itu.
Ya Allah, di
hari Ibu ini, aku memohon kepadaMu Sang Pemilik Alam, lindungilah Mamah dari
segala bala bencana, Sehatkanlah mamah dan angkatlah penyakitnya. Ampunilah
segala salah dan khilafnya. Berilah keberkahan dalam umurnya. Berilah kebahagiaan
di hari tuanya. Berilah mama kesabaran dan kekuatan dalam melawan penyakitnya.
Ya Allah, ijinkan
aku untuk membahagiakannya dengan apa yang aku miliki sekarang. Berilah aku
waktu dan kesempatan untuk mengurus hari tuanya. Ijinkanlah mamah melihat cucu-cucunya
tumbuh hingga besar. Amin Ya Rabbal
Alamin.
Mamah, hanya doa ini
yang bisa aku persembahkan untuk mamah di hari Ibu ini.
I love u so so Much
Tidak ada komentar:
Posting Komentar